Energi Hijau Jadi Fokus Pemerintah: Menuju Indonesia Ramah Lingkungan
Energi Hijau Jadi Fokus Pemerintah: Menuju Indonesia Ramah Lingkungan |
Perubahan iklim dan krisis energi global telah mendorong banyak negara untuk beralih ke sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan. Indonesia pun tak ingin tertinggal. Pemerintah kini menjadikan energi hijau sebagai salah satu fokus utama dalam agenda pembangunan nasional 2025 — langkah nyata menuju masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah terus mempercepat transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, angin, air, bioenergi, dan panas bumi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan peningkatan bauran EBT hingga 25% pada tahun 2030.
Langkah ini didukung melalui kebijakan investasi hijau, pemberian insentif bagi pengembang energi bersih, serta pembenahan regulasi agar proyek energi hijau semakin menarik bagi investor domestik maupun asing.
Sejumlah proyek besar kini tengah berjalan, di antaranya:
-
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat, yang menjadi salah satu PLTS terbesar di Asia Tenggara.
-
Pengembangan panas bumi (geothermal) di Sumatra dan Sulawesi untuk memperkuat pasokan listrik hijau.
-
Program biodiesel B35, yang menggabungkan bahan bakar fosil dengan minyak nabati untuk mengurangi emisi karbon.
Selain itu, pemerintah juga sedang menyiapkan kebijakan kendaraan listrik nasional (EV) sebagai bagian dari strategi energi bersih dan pengurangan polusi udara di kota besar.
Keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif sektor swasta dan masyarakat.
Pemerintah membuka peluang investasi luas bagi perusahaan energi hijau, startup teknologi bersih, dan inovator lokal yang berfokus pada efisiensi energi.
Masyarakat pun diimbau mulai menggunakan peralatan hemat energi, panel surya rumah tangga, serta kendaraan listrik untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
Meski kemajuan sudah terlihat, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti:
-
Ketimpangan infrastruktur energi antarwilayah.
-
Biaya awal teknologi hijau yang masih tinggi.
-
Perlunya peningkatan literasi masyarakat terkait energi bersih.
Namun, dengan dukungan kebijakan, insentif, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia optimistis mampu mempercepat peralihan menuju sistem energi yang lebih bersih dan efisien.
Energi hijau bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga strategi ekonomi masa depan.
Dengan memperkuat investasi, inovasi, dan kesadaran publik, pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun negeri yang lebih hijau, mandiri energi, dan berkelanjutan.
Langkah ini menjadi pondasi penting menuju Indonesia yang ramah lingkungan, kompetitif secara global, dan siap menyongsong masa depan tanpa polusi.