Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook

Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Nadiem Anwar Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019–2024, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Proyek ini merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang berlangsung antara 2020 hingga 2022.

Kejagung mengungkapkan bahwa proyek pengadaan laptop Chromebook dengan total anggaran sekitar Rp 9,3 triliun diduga menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 1,98 triliun. Nadiem Makarim diduga menyalahgunakan wewenangnya untuk mengarahkan spesifikasi pengadaan yang hanya cocok dengan produk Chromebook, meskipun uji coba sebelumnya menunjukkan hasil yang kurang memadai.

Menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, Nadiem Makarim menerbitkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 yang menetapkan spesifikasi teknis yang hanya sesuai dengan Chromebook. Sebelum itu, Nadiem diketahui telah mengadakan enam pertemuan dengan perwakilan Google Indonesia pada tahun 2021. Google Indonesia sendiri menyatakan bahwa mereka bekerja melalui mitra dan tidak melakukan transaksi langsung dengan instansi pemerintah

Selain Nadiem Makarim, Kejagung juga telah menetapkan empat tersangka lainnya dalam kasus ini, yaitu:

1. Sri Wahyuningsih — Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun 2020–2021

2. Mulyatsyah — Direktur SMP Kemendikbudristek 2020

3. Jurist Tan — Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Nadiem Makarim

4. Ibrahim Arief — Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada \